“cinta itu suatu keindahan tak ternilai
cinta itu menyejukkan seperti air,
cinta, cinta dan cinta.. aku kini jatuh cinta”
Ungkapan
diatas adalah ungkapan perasaan seseorang jatuh cinta. Cinta adalah
suatu yang indah. Siapapun di dunia ini, termasuk anda, pasti pernah
merasakan jatuh cinta. Cinta sangat erat kaitannya dengan biokimia yaitu
efek pelepasan hormon.
Cinta
berasal dari efek bius zat yang dihasilkan tubuh yang mempengaruhi otak
seperti narkoba. Salah satu zatnya adalah feromon. Senyawa ini berasal
dari kelenjar endokrin yang berfungsi untuk mengenal sesama jenis,
individu, dan reproduksi. Senyawa feromon tiap individu berbeda. Feromon
dalam manusia, dicirikan dengan bau badan seseorang berbeda dengan
orang lain.
Saat
kita mencintai, hormon tubuh kita terlepas dan beraksi menghasilkan
emosi dan perasaan. Dopalamin adalah salah satunya. Dopalamin berkerja
layaknya kokaine yang bersifat addictive. Anda akan merasakan ketagihan
bertemu dengan pasangan anda. Ketika hormon tersebut bekerja dengan
proporsional, anda akan merasakan energi intens, kegembiraan dan fokus
perhatian. Ketika anda baru jatuh cinta, anda dapat mampu terjaga
sepanjang malam, mendaki gunung lebih cepat dan hal-hal lain yang diluar
batas kemampuan anda.
“Aku
tak bisa hidup tanpamu, kamu berada di aliran darahku, kamu adalah
nafasku, aku tak ingat makan, tak ingat minum, tak ingat bobo, tak ingat
mandi dll. semua itu karena mengingat kamu…”.
Mabuk
asmara jika anda pernah merasakan dan mengatakan hal diatas kepada
pasangan anda. Hormon yang bekerja dibalik ini adalah hormon
fenylethilamin. Selain itu, ada pengaruh sebagian dari hormon adrenalin.
Hormon adrenalin mengendalikan pernafasan anda, dan bisa mempengaruhi
pencernaan seperti “menghilangkan nafsu makan”.
Hormon
lain yang bekerja adalah hormon endoprin. Hormon ini bekerja seperti
morfin yang berefek seperti merasakan gembira, sakit, dan orgasme. Oleh
karena itu, ketika jatuh cinta seseorang bisa merasakan bahagia.
Hormon
yang terakhir adalah oxytocine yang merupakan hormon yang terkait
dengan perasaan kepuasan. Ketika Anda memeluk atau membelai pasangan
Anda, hormon ini akan dihasilkan di hipotalamus.
Diolah dari berbagai sumber