I.
OTOT MENGUBAH
ENERGI KIMIA MENJADI ENERGI MEKANIS
Otot adalah transducer (mesin)
biokimia utama yang mengubah energi potensial (kimiawi) menjadi energi
kinetik (mekanis). Otot, jaringan tunggal terbesar di tubuh manusia
membentuk sekitar 25% massa tubuh saat lahir, lebih dari 40% pada orang dewasa
muda dan sedikit lebih kecil 30% pada usia lanjut.
Otot lurik terdiri dari sel-sel
serabut otot multinukleus yang di kelilingi oleh membran
plasma yang dapat tereksitasi oleh listrik,yaitu sarkolema. Sel serabut
individual yang panjangnya dapat menyamai panjang keseluruhan otot, mengandung
berkas banyak miofibril yang tersusun sejajar yang terbenam dalam cairan
intrasel yang di sebut sarkoplasma. Di dalam cairan ini terdapat
glikogen,senyawa berenergi tinggi, ATP dan fosfokreatin, serta enzim-enzim
glikolilsis.
Miofibril otot rangka mengandung
filamen tebal dan tipis. Filamen tebal mengandung miosin. Filamin tipis
mengandung aktin, tropomiosin, dan kompleks troponin (troponin T,I, dan C).
Model jembata-silang filamen geser adalah dasar dari pandangan terkini tentang
kontraksi otot. Dasar dari model-model ini adalah bahwa filamen-filamen yang
saling tumpang tindih bergeser satu sama lain sewaktu otot berkontraksi dan
jembatan silang antara miosin dan aktin menghasilkan dan mempertahankan
ketegangan otot.
II.
DUA TIPE
SERABUT OTOT
Struktur
otot rangka bebenjtuk lurik. Otot ini ada dua tipe yaitu otot merah dan otot
putih, keduanya ini mempunbai struktur yang berbeda. Otot rangka berfungsi
dalam kondisi aerob (istirahat) maupun anaerob (misalnya lari cepat), jadi baik
glikolisis aerob maupun anaerob bekerja, bergantung pada kondisi. Otot rangka
mengandung mioglobulin untuk menyimpan oksigen. Secara fungsional, otot
rangka dibedakan atas dua tipe yaitu; (tipe 1) otot merah/ aerob dan (tipe2)
otot putih/ anaerob. Contoh dari otot tipe I adalah pelari maraton dimana
sumber energi dari geerakan ototnya adalah glikolisis aerobik, siklis asam
sitrat, dan oksidasi asam lemak sangat penting pada fase-fase terakhir. Contoh
dari tipe otot II adalah pelari sprint dimana sember energi dari gerakan
ototnya adalah ATP, kreatinin kinase dan glikolisis anaerobik. Berikut adalah
penjelasan lebih rinci;
Sumber Energi pada Otot Putih
1.
ATP ATPase
ADP + P1 + energi
ATP dalam otot hanya terdapat untuk
kontraksi otot selama 1 detik, kemudian;
2.
Kreatinfosfat + ADP kreatin
kinase kreatin + ATP
Hal ini hanya berlangsung 4 detik,
kemudian;
3. 2
ADP Adenilat Kinase AMP
+ ATP
4.
Glikolisis anaerobik
Glikogen Glikolisis
anaerobik 2 laktat +3 ATP
Sumber Energi pada Otot Merah
1.
Glikolisis aerobik
Glikogen
piruvat
CO2 + H2O + 39 ATP
Pada maraton glikogen hepar habis
dalam waktu 18 menit
2.
Glikogen otot melalui glikolisisaerobik habis dalam waktu 70 menit
3.
Oksidasi β asam lemak (tahan sampai 4000 menit).
Slide + online
MIOFIBRIL
Miofibril disusun oleh 2 macam
filamen yang sejajar dan memanjng;
1. Filamen tebal (pita A)
diameter 16 nm, mengandung protein miosin.
2. Filament tipis (pita I)
mengandung protein aktin (terutama, tropomiosin, dan troponim
·
Sel otot berbentuk hexogonal, filament tipis (hexogonal)
mengelilingi filament tebal.
·
Pada kontraksi panjang, filament tebal dan tipis tidak
berubah, daerah I dan H menjadi sempit.
MIOSIN
Miosin adalah suatu famili protein,
dengan paling sedikit 12 kelas yang telah berhasil diidentifikasi dalam genom
manuisia. Miosin yang menyusun myofibril sel otot adalah tipe miosin 2. Terdiri
dari 55% berat protein otot, molekulnya hexamer, dan masa molekulnya 460 kDa.
Miosin terdiri dari ; 2 rantai berat (heavy chain=H), 4 rantai ringan (light
chain=L) dan 2 kepala globuler ( S1).
AKTIN
Aktin merupakan 25% berat protein
otot, memebentuk globuler G-aktin. Monumer G-aktin (43kDa; G, globular)
membentuk 25% protein otot berdasarkan berat. G-aktin mengalami polimerisasi
secara nonkovalen untuk mebenetuk filamen helix-ganda tak-larut yang disebut
F-aktin. Serabut F-aktin memiliki tebal 6-7 nm an memiliki puncak atau struktur
berulang setiap 35,5 nm.
Harper + slide
BIOKIMIA OTOT
I. OTOT
MENGUBAH ENERGI KIMIA MENJADI ENERGI MEKANIS
Otot adalah transducer (mesin)
biokimia utama yang mengubah energi potensial (kimiawi) menjadi energi
kinetik (mekanis). Otot, jaringan tunggal terbesar di tubuh manusia
membentuk sekitar 25% massa tubuh saat lahir, lebih dari 40% pada orang dewasa
muda dan sedikit lebih kecil 30% pada usia lanjut.
Otot lurik terdiri dari sel-sel
serabut otot multinukleus yang di kelilingi oleh membran
plasma yang dapat tereksitasi oleh listrik,yaitu sarkolema. Sel serabut
individual yang panjangnya dapat menyamai panjang keseluruhan otot, mengandung
berkas banyak miofibril yang tersusun sejajar yang terbenam dalam cairan
intrasel yang di sebut sarkoplasma. Di dalam cairan ini terdapat
glikogen,senyawa berenergi tinggi, ATP dan fosfokreatin, serta enzim-enzim
glikolilsis.
Miofibril otot rangka mengandung
filamen tebal dan tipis. Filamen tebal mengandung miosin. Filamin tipis
mengandung aktin, tropomiosin, dan kompleks troponin (troponin T,I, dan C).
Model jembata-silang filamen geser adalah dasar dari pandangan terkini tentang
kontraksi otot. Dasar dari model-model ini adalah bahwa filamen-filamen yang
saling tumpang tindih bergeser satu sama lain sewaktu otot berkontraksi dan
jembatan silang antara miosin dan aktin menghasilkan dan mempertahankan
ketegangan otot.
II.
AKTIN DAN MIOSIN MERUPAKAN PROTEIN UTAMA OTOT
Monomer G aktin membentuk 25%
protein otot berdasarkan berat. Pada kekuatan ionik fisiologis dan dengan
keberadaan Mg2+,G aktin mengalami polimerisasi secara nonkovalen untuk
membentuk filamen heliks ganda tak larut yang disebut F aktin. Serabut F aktin
memiliki tebal 6-7nm dan memiliki puncak dan struktur berulang setiap 35,5
Miosin adalah suatu famili
protein,dengan paling sedikit 12 kelas yang telah berhasil diidentifikasi dalam
genom manusia. Miosin I adalah suatu spesies monomer yang berikatan dengan
membran sel. Miosin I dapat berfungsi sebagai penghubung antara mikrofilamen
dan membran sel di lokasi tertentu. Miosin membentuk 55% protein otot
berdasarkan berat dan membentuk filamen tebal. Mision II adalah heksamer
asimetris dengan massa molekol sekitar 460kDa.
Miosin merupakan protein otot yang
paling besar jumlahnya yang terdiri atas 6 sub-unit; yaitu 2 rantai berat dan 4
rantai ringan. Terdiri atas bagian globular dan bagian fibrosa. Bagian globular
mengandung enzim ATPase .
Bagaimana hidrolisis ATP
menghasilkan gerakan yang dapat terlihat kasat mata? Kontraksi otot pada
hakikatnya terdiri dari perlekatan dan pembebasan siklik kepala S-1 miosin ke
filamen F-aktin. Proses ini juga dapat disebut sebagai siklus penyusun dan perombakan
jembatan silang. Perlekatan aksin pada miosin juga diikuti perubahan konformasi
yang sangat penting di kepala S-1 dan bergantung pada nukleotida mana yang
tersedia (ADP atau ATP). Perubahan ini menghasilkan power stroke
(kayuhan bertenaga), yang mendorong pergerakan filamen aktin melewati filamen
miosin. Energi unutk power stroke pada akhirnay dipasok oleh ATP yang
dihidrolisis menjadi ADP dan P1. Namun, kayuhan bertenaga itu
sendiri terjadi karena perubahan konformasi di kepala miosim pada saat ADP meninggalkannya.
ATP ATPase
ADP + P1 + energi
Selain itu, bagian globular juga dapat berinteraksi
dengan aktin. Apabila miosin direaksikan dengan tripsin akan putus
menjadi HMM dan LMM. HMM apabila direaksiakan dengan PAPAIN akan putus menjadi
HMMS-1 dan HMMS-2. Miosin HMM dan HMMS-1 memiliki aktivitas ATP-ase dan masih
dapat berinteraksi dengan aktin.
Apabila terjadi rangsangan, aktin
G aktin F. Kemudian
tropomiosim dan ketiga troponim berinteraksi dengan aktin F. Interaksi aktin F,
trompomiosin dan troponin kemudian berinterksi dengan miosin Ca3+
kontraksi. Di dalam sel otot terdapat organel subsel retikulum
sarkoplasmik. Di dalam retikulum sarkoplasmik terdapat protein kalsequestrin.
Kalsequestrin merupakan ‘pool’ Ca2+ pada keadaan otot istirahat.
Ketika terjadi rangsangan, kalsequestrin melepaskan Ca2+, kemudian
Ca2+ diikat oleh troponin C sehingga terjadi kontraksi. Pada
relaksasi, Ca2+ kembali diikat oleh kalsequestrin dalam retikulum
sarkoplasmik.
Nitrogen oksida adalah regulator
otot polos vaskular. Hambatan pembentukannya dari arginin menyebebkan
peningkatan mendadak tekanan darah yang menunjukkan bahwa regulasi tekanan
darah salah satu dari banyak fungsinya.
harper
BEBERAPA MEKANISME MEMULIHKAN
SIMPANAN ATP DI OTOT
ATP yang di buuhkan sebagai sumber
energi konstan untuk sikluk kontraksi-relaksasi dapat dihasilkan
1. melalui glikolisis, dengan
menggunakan glukosa darah atau glikogen otot,
2. melalui fosforilasi oksidatif
3. dari kreatin fosfat
4. dari 2 molekul ADP dalam
reaksi yang di katalisis oleh adenilil kinase
jumlah ATP di otot rangka hanya cukup
untuk menghasilkan energi untuk kontraksi beberapa detik sehingga ATP harus
terus menerus di perbaharui dari salah satu atau lebih sumber di atas,
bergantung pada kondisi metabolik. Seperti di bahas kemudian, terdapat paling
sedikit dua jenis serabut yang berbeda di otot rangka, satu terutama aktif
dalam kondisi aerob dan yang dalam kondisi anaerob; jelaslah, keduanya menggunakan
masing-masing sumber energi di atas dengan derarjat yang berbeda.
OTOT RANGKA MENGANDUNG BANYAK GLIKOGEN
Sarkoplasma otot rangka mengandung
banyak glikogen yang terdapat pada glanula yang terletak dekat pita I.
Pembebasan glukosa dari glikogen bergantung pada glikogen fosfolirase otot
spesifik, yang dapt diaktifkan oleh Ca2+ , epinefrin,dan AMP. Untuk
menghasilkan glukosa 6-fosfat untuk glikolisis di otot rangka, glikogen
fosfolirase b harus di aktifkan menjadi fosfolirase oleh fosfolirase b kinase.
Ca2+ meningkatkan pengaktivan fosfolirase b kinase, juga melalui
fosfolirase. Oleh karena itu, Ca2+ memicu kontraksi dan mengaktifkan
jalur untuk menghasilkan energi yang di perlukan. Hormon epinefrin juga
mengaktifkan glikogenolisis di otot. AMP yang di hasikan oleh penguraian ADP
ketika otot berkontraksi, juga dapat mengaktifkan fosfolirase b tanpa
menyebabkan fosfolirase. Pada penyakit McArdle, salh satu penyakit penimbunan
glikogen, glikogen fosfolirase b otot berada dalam keadaan inaktif
KREATIN FOSFAT MERUPAKAN CADANGAN ENERGI UTAMA DI OTOT
Kreatin fosfat mencegah deplesi cepat
ATP dengan cara menyediakan fosfat berenergi tinggi yang dapat di gunakan untuk
membentuk kembali ATP dari ADP. Kreatin fosfat di bentuk dari ATP dan kreatin
pada saat otot beristrahat dan kebutuhan akan ATP tidak terlalu besar. Enzim
yang mengkatalisis fosforilasi kreatin adalah kreatin kinase (CK), suatu enzim
spesifik-otot yang secara klinis bermanfaat uuntuk mendeteksi penyakit otot
akut atau kronik.
harper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar